mufakad.com – Pada tahun 2024, perayaan Hari Lahir Pancasila (Harlah Pancasila) mengusung tema yang menginspirasi, yaitu “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045“. Tema ini tidak hanya mencerminkan penghargaan terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi negara, tetapi juga mengajak masyarakat Indonesia untuk berperan aktif dalam membangun masa depan yang gemilang.
“Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa” menekankan pentingnya kesatuan dan persatuan di tengah keragaman. Dalam masyarakat yang multikultural seperti Indonesia, Pancasila menjadi perekat yang mengikat beragam suku, agama, budaya, dan etnis menjadi satu kesatuan yang kokoh. Dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, masyarakat diharapkan dapat membangun hubungan yang harmonis dan menghargai keberagaman.
Menuju Indonesia Emas 2045, tema ini juga menegaskan pentingnya peran setiap individu dalam menciptakan kemajuan bagi bangsa. Mendorong lahirnya generasi terbaik yang memiliki kualitas moral dan intelektual yang tinggi menjadi prioritas. Edukasi, pembangunan karakter, dan pemberdayaan masyarakat menjadi instrumen utama dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Gotong royong dan kesetaraan, sebagai nilai-nilai yang tercermin dalam Pancasila, menjadi landasan dalam upaya mencapai cita-cita tersebut. Masyarakat diajak untuk bersatu padu dalam menjalankan pembangunan, saling membantu sesama, serta memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama dalam meraih kesuksesan.
Harlah Pancasila tahun 2024 tidak hanya menjadi momen refleksi sejarah, tetapi juga sebagai panggilan untuk bertindak dalam mewujudkan cita-cita besar bangsa. Dengan Pancasila sebagai pedoman, Indonesia dipandang sebagai negara yang memiliki potensi besar untuk mencapai kejayaan di masa depan.
Tema Harlah Pancasila 2024, yang didasarkan pada kondisi Indonesia menuju usia emas pada 2045, merupakan refleksi dari ambisi besar negara untuk mencapai status negara maju dan sejajar dengan negara adidaya pada usia 100 tahunnya. Dalam Pedoman Identitas Visual Harlah Pancasila yang dirilis oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI, tema ini menyoroti pentingnya peran Pancasila dalam membentuk sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan berkualitas.
Pancasila, sebagai kekuatan bangsa, menjadi panduan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Prinsip-prinsip Pancasila, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menjadi landasan bagi pembangunan karakter dan kualitas sumber daya manusia yang menjadi modal utama dalam mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
Dengan mengambil inspirasi dari Pancasila, Indonesia berusaha untuk melahirkan generasi yang memiliki karakter kuat, kreatif, inovatif, serta mampu bersaing di tingkat global. Edukasi, pembinaan karakter, dan pemberdayaan masyarakat menjadi fokus utama dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing tinggi.
Harlah Pancasila 2024 menjadi momentum untuk menguatkan komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi bangsa. Melalui tema ini, masyarakat diajak untuk bersatu dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045, di mana Pancasila menjadi kunci dalam menghadapi tantangan masa depan dan mewujudkan kemajuan yang berkelanjutan bagi bangsa Indonesia.

Sejarah Hari Lahir Pancasila
Tanggal 1 Juni secara resmi ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila mengacu pada momen penting dalam sejarah Indonesia yang terjadi pada tahun 1945. Sidang kedua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) pada tanggal tersebut menjadi panggung bagi pidato bersejarah Soekarno yang berjudul “Lahirnya Pancasila”. Dalam pidatonya, Soekarno menguraikan gagasannya mengenai konsep awal Pancasila, yang kemudian menjadi dasar negara Republik Indonesia.
Pada saat itu, Soekarno memperkenalkan lima dasar negara Indonesia, yang dikenal sebagai Pancasila. Arti “panca” dalam Pancasila adalah lima, sementara “sila” mengacu pada prinsip atau asas. Kelima asas tersebut mencakup kebangsaan, internasionalisme atau perikemanusiaan, demokrasi, keadilan sosial, dan ketuhanan yang maha esa.
Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan menggambarkannya dalam Undang-Undang Dasar, BPUPKI membentuk Panitia Sembilan yang dipimpin oleh Soekarno. Proses penggodokan dan penyempurnaan Pancasila berlangsung hingga Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945, di mana Pancasila secara resmi disahkan sebagai dasar negara Indonesia yang sah.
Penetapan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila menjadi pengakuan terhadap peran penting Soekarno dalam merumuskan dan mengembangkan konsep Pancasila sebagai fondasi negara. Sejak saat itu, setiap tahunnya, Indonesia merayakan Hari Lahir Pancasila sebagai momen untuk menghargai dan memperingati sejarah pembentukan dasar negara yang kokoh dan bernilai tinggi bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, memiliki dasar hukum yang kuat melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila. Keputusan Presiden ini menetapkan tanggal 1 Juni sebagai hari yang khusus untuk memperingati kelahiran Pancasila, dasar negara Republik Indonesia.
Dalam keputusan tersebut, Hari Lahir Pancasila juga dinyatakan sebagai Hari Libur Nasional. Hal ini menunjukkan pengakuan yang tinggi terhadap pentingnya Pancasila sebagai landasan negara dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia.
Peringatan Hari Lahir Pancasila bukan hanya sekadar memperingati sejarah lahirnya Pancasila pada tahun 1945, tetapi juga sebagai momentum untuk mengenang perjuangan para pendiri bangsa dalam merumuskan falsafah dan prinsip dasar yang menjadi pondasi negara. Selain itu, Hari Lahir Pancasila juga menjadi ajang untuk memperkuat kesadaran dan kecintaan terhadap nilai-nilai Pancasila serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan ditetapkannya Hari Lahir Pancasila sebagai Hari Libur Nasional, masyarakat Indonesia memiliki kesempatan untuk merayakan dan memperingati kebesaran Pancasila bersama-sama, baik melalui kegiatan formal maupun informal. Hal ini juga menjadi kesempatan bagi generasi muda untuk lebih memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.