FitnessNews

Kisah Rasulullah SAW Dalam Olahraga Gulat

13
×

Kisah Rasulullah SAW Dalam Olahraga Gulat

Share this article

mufakad.com – Rasulullah SAW tidak hanya dikenal sebagai utusan Allah dan pemimpin spiritual umat Islam, tetapi juga sebagai sosok yang menganjurkan gaya hidup sehat dan aktif. Selain berdakwah, beliau juga menekankan pentingnya berolahraga sebagai bagian dari keseimbangan hidup umatnya. Rasulullah SAW mengajarkan berbagai aktivitas fisik seperti memanah, berkuda, berenang, dan bahkan gulat, sebagai cara untuk menjaga kesehatan jasmani dan mental.

Berikut Kisah Rasulullah SAW Gulat dengan Rukanah

Rukanah bin Abdu Yazid bin Hisyam bin Abdul Muthalib bin Abdu Manaf al-Muthallibi adalah sosok yang besar dan kuat di Makkah, terkenal dengan kehebatannya dalam gulat dan kepemimpinannya di kalangan suku Quraisy. Postur tubuhnya yang kokoh menjadi ciri khas, namun di balik kekuatannya, Rukanah juga memiliki kecekatan yang luar biasa, terutama dalam berkuda.

Di awal risalah kenabian Muhammad ﷺ, Rukanah masih berpegang teguh pada keyakinan kemusyrikan. Namun, ketenarannya sebagai pegulat yang ulung membuatnya dikenal luas di Makkah. Ketika Rasulullah Muhammad ﷺ mulai menyampaikan Islam kepada penduduk Makkah, beliau juga menggunakan pendekatan yang mencakup berbagai bidang kehidupan, termasuk olahraga.

Salah satu pendekatan yang dilakukan Rasulullah ﷺ adalah dengan menantang Rukanah untuk duel gulat. Meskipun pada awalnya Rukanah skeptis terhadap dakwah yang disampaikan, dia menerima tantangan Rasulullah ﷺ untuk bertarung. Suasana tegang menyelimuti pertandingan mereka, di mana Rukanah, yang percaya diri dengan kekuatannya, berusaha mengalahkan Rasulullah ﷺ.

Namun, setiap usahanya untuk menaklukkan Rasulullah ﷺ dengan kekuatan fisiknya selalu dipatahkan dengan gerakan yang cermat dan gesit dari Rasulullah ﷺ. Akhirnya, dalam dua pertandingan berturut-turut, Rasulullah ﷺ dengan lembut mengalahkan Rukanah, membuatnya tersungkur di tanah. Ini adalah pengalaman yang memalukan bagi Rukanah, yang jarang mengalami kekalahan dalam gulat sebelumnya.

Meskipun kalah, Rukanah tidak menyerah. Dia meminta pertandingan ulang, ingin menguji kemampuannya sekali lagi. Rasulullah ﷺ, dengan penuh kasih dan hikmah, mengabulkan permintaannya. Namun, hasilnya tetap sama — Rukanah kembali dikalahkan dengan telak oleh Rasulullah ﷺ. Kemenangan yang bersih ini mulai meruntuhkan keteguhan hati Rukanah.

Duel Nabi Muhammad SAW dengan Rukanah berdasarkan Hadits:

Ibnul Atsir mengatakan, “Rukanah adalah seseorang yang pernah duel gulat dengan Nabi ﷺ. Beliau mengalahkannya dua atau tiga kali. Padahal ia termasuk laki-laki Quraisy yang paling kuat. Hidayah Islam baru ia sambut ketika penaklukkan Kota Mekah. Ia wafat di masa kekhalifahan Utsman. Ada juga yang mengatakan ia wafat pada tahun 42 H. Di masa kekhalifahan Muawiyah radhiallahu ‘anhu.” (al-Isti’ab oleh Ibnu Abdil Bar hal: 801 dan Asadul Ghabah oleh Ibnul Atsir, hal: 1708).

Ibnu Ishaq mengatakan, “Abu Ishaq bin Yasar berkata kepadaku: Rukanah bin Abdu Yazid bin Hisyam bin Abdul Muthallib bin Abdu Manaf adalah orang Quraisy yang paling kuat. Suatu hari ia bersama Rasulullah ﷺ di suatu kampung Mekah (sebelum hijrah).

Rasulullah ﷺ berkata kepadanya: Wahai Rukanah, tidakkah engkau bertakwa kepada Allah dan menerima dakwahku?

Rukanah menjawab: Seandainya aku mengetahui apa yang engkau serukan itu adalah kebenaran, pasti aku akan mengikutimu.

Rasulullah menimpali: Bagaimana kiranya kukalahkan engkau dalam gulat. Apakah engkau akan meyakini kebenaran perkataanku?

Rukanah menjawab: Iya.

Rasulullah berseru: Ayo berdiri. Akan kukalahkan engkau.”

Abu Ishaq melanjutkan kisahnya, “Rukanah pun menyambut tantangan itu. Keduanya pun duel gulat. Rasulullah ﷺ menyergapnya dan berhasil menjatuhkannya. Rukanah pun tak berdaya.

Penasaran dengan kekalahannya, Rukanah berkata: ‘Kita ulangi wahai Muhammad’. Keduanya pun kembali bergulat.

Rukanah kembali berkata: ‘Wahai Muhammad, luar biasa, kau berhasil mengalahkanku!’

Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Yang lebih luar biasa dari ini pun akan kutunjukkan jika engkau mau. Jika engkau bertakwa kepada Allah dan menaatiku’.

‘Apa itu?’ Tanya Rukanah.

Nabi ﷺ menjawab: ‘Akan kupanggil pohon yang engkau lihat itu. Dan dia akan datang kepadaku’.

‘Panggillah’, tantang Rukanah.

Pohon itu pun datang hingga ke hadapan Rasulullah ﷺ. Kemudian Rasulullah ﷺ berkata kepada pohon itu: ‘Kembalilah ke tempatmu’. Pohon itu pun kembali ke tempatnya semula.

Rukanah pun pergi menuju kaumnya. Ia berkata, ‘Wahai anak-anak Abdu Manaf, mereka telah menyihir masyarakat. Demi Allah, aku tidak pernah melihat penyihir yang lebih sakti darinya’. Kemudian Rukanah mengabarkan apa yang ia lihat.” (Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam, tahqiq al-Halabi, 1: 390-391).

Dalam riwayat al-Baladzuri disebutkan bahwa Rukanah-lah yang menantang Rasulullah ﷺ bergulat. Ia dikabarkan tentang Nabi ﷺ. Lalu Rukanah menemui beliau di salah satu bukit di Mekah. Rukanah mengatakan, “Wahai anak saudaraku –karena sama-sama bani Abdu Manaf-, telah sampai kabar tentangmu kepadaku. Aku tidak mengenal engkau sebagai pembohong. Jika engkau mengalahkanku (dalam gulat), maka aku yakin engkau orang yang benar”. Nabi ﷺ pun bergulat dengannya sebanyak tiga kali.

Abu al-Yaqzhan mengatakan: Ketika Rukanah datang kepada Nabi ﷺ untuk memeluk Islam di hari Fathu Mekah, ia berkata, “Demi Allah, aku mengetahui jika engkau bergulat denganku, engkau akan mendapat pertolongan dari langit”. Kemudian ia pindah ke Madinah dan tinggal di sana hingga wafat di awal pemerintahan Muawiyah radhiallahu ‘anhu (Ansabul Asyraf oleh al-Baladzuri, 1: 155, 9: 392-392. Ia memiliki penguat dalam riwayat at-Tirmidzi 1784, Abu Dawud 4078, dan al-Hakim 5903).

Anak Rukanah Bergulat dengan Nabi ﷺ

Selain bergulat dengan Rukanah, Nabi ﷺ pun pernah berduel dengan orang-orang selain Rukanah. Di antaranya adalah anak dari Rukanah. Namanya Yazid bin Rukanah. Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma mengisahkan, “Yazid bin Rukanah datang menemui Nabi ﷺ dengan membawa 300 ekor domba. Ia berkata, ‘Wahai Muhammad, apakah engkau mau duel gulat denganku?’

Nabi ﷺ menjawab, ‘Apa hadiahnya jika aku mengalahkanmu?’

‘100 domba ini’, jawabnya. Keduanya pun bergulat. Dan Nabi ﷺ yang menang.

Yazid kembali menantang Rasulullah. Ia berkata, ‘Maukah engkau adu gulat (sekali) lagi?’

Nabi ﷺ menjawab, ‘Apa imbalannya?’

Yazid menjawab, ‘100 domba lainnya’. Keduanya pun bergulat. Lagi-lagi Nabi mengalahkannya. Disebutkan bahwasanya keduanya bergulat sampai tiga kali.

Yazid berkata, ‘Wahai Muhammad, sebelumnya tidak ada yang mampu membuat perutku menempel dengan tanah kecuali dirimu. Dan tidak ada yang paling aku benci pula selain dirimu. Namun sekarang aku bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah kecuali Allah. Dan engkau adalah utusan Allah’. Kemudian Rasulullah ﷺ mengembalikan semua dombanya.” (Ibnu Abdil Bar dalam al-Isti’ab 2770, Ibnul Atsir dalam Asadul Ghabah 5544, Ibnu Hajar dalam al-Ishabah fi Tamyiz ash-Shahabah 9279, dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Irawa’ al-Ghalil 1503).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *