mufakad.com – Hymne Pramuka pertama kali dinyanyikan pada tahun 1964. Yang menariknya, Husein Mutahar bukan hanya menciptakan Hymne Pramuka dan beberapa lagu nasional, melainkan juga terkenal sebagai pahlawan yang menyelamatkan Bendera Pusaka ketika menjabat sebagai Presiden Sukarno.
Sejarah Hymne Pramuka
Lagu Hymne Pramuka diciptakan oleh Husein Mutahar, yang juga menciptakan beberapa lagu nasional seperti “Hari Merdeka” dan “Syukur.”
Tujuan dari penciptaan Hymne Pramuka adalah untuk menyelamatkan generasi penerus perjuangan bangsa. Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961 dengan tujuan sebagai sarana untuk menyatukan seluruh bangsa.
Hymne Pramuka pertama kali dinyanyikan pada tahun 1964. Yang menariknya, Husein Mutahar bukan hanya menciptakan Hymne Pramuka dan beberapa lagu nasional, melainkan juga terkenal sebagai pahlawan yang menyelamatkan Bendera Pusaka ketika menjabat sebagai Presiden Sukarno.
Pada saat Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda pada 19 Desember 1948, bendera pusaka berhasil diselamatkan oleh Sukarno dan kemudian dipercayakan kepada Husein Mutahar. Setelah menerima bendera tersebut, Husein Mutahar mengungsi.
Sejarah seringkali menyimpan keajaiban yang memukau, seperti kisah di balik penciptaan Hymne Pramuka, sebuah lagu yang menjadi simbol semangat dan pengabdian dalam Gerakan Pramuka Indonesia. Diciptakan pada tahun 1964 oleh Husein Mutahar, lagu ini tak hanya menggugah semangat, tetapi juga mengungkap kisah luar biasa dari sosok penciptanya.
Berikut Lirik Hymne Pramuka
Pencipta : Husein Mutahar
Kami Pramuka Indonesia
Manusia Pancasila
Satyaku kudarmakan
Darmaku kubaktikan
Agar jaya Indonesia
Indonesia Tanah airku
Kami jadi pandumu
Perjalanan Menuju Hymne Pramuka
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961 dengan tujuan mulia: menyatukan seluruh bangsa dan mempersiapkan generasi penerus perjuangan bangsa. Hymne Pramuka sendiri menjadi lambang semangat dan pengabdian dalam mencapai tujuan tersebut. Tidak hanya menjadi penggalan lirik, lagu ini mengalirkan semangat kebangsaan dan semangat persatuan.
Husein Mutahar, pencipta Hymne Pramuka, adalah seorang tokoh penting dalam sejarah Indonesia. Lahir pada 5 Agustus 1916 di Semarang, Jawa Tengah, Mutahar bukan hanya seorang pencipta lagu, tetapi juga salah satu pendiri gerakan Pramuka Indonesia dan tokoh penting dalam ideologi Paskibraka.
Kisah Pahlawan di Balik Bendera Pusaka
Namun, kisah luar biasa Mutahar tak hanya terhenti di sana. Ia juga terkenal sebagai pahlawan yang menyelamatkan Bendera Pusaka saat Indonesia tengah dilanda krisis saat Agresi Militer Belanda ke-2 pada tanggal 19 Desember 1948. Ketika itu, tentara Belanda mengepung Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta.
Presiden Soekarno, dalam momen kritis tersebut, mempercayakan tugas besar kepada Mutahar, yang pada saat itu menjadi ajudan. Tugasnya bukanlah hal sepele, ia diminta untuk menyelamatkan Bendera Pusaka, lambang kebanggaan dan kehormatan bagi bangsa Indonesia.
Dengan kepandaian dan keberaniannya, Mutahar mengambil langkah yang cerdas. Ia memisahkan kain merah dan putih dari bendera tersebut, mengelabui para tentara Belanda agar tidak mengambil bendera secara keseluruhan. Tindakannya tersebut berhasil, dan bendera itu tetap utuh, tetap menjadi lambang kebanggaan bagi bangsa Indonesia.
Tindakan heroik Mutahar tidak hanya menjadi sejarah yang mengagumkan, tetapi juga menunjukkan semangat pengabdian dan cinta tanah air yang tak tergoyahkan. Dari penyelamatan Bendera Pusaka hingga menciptakan lagu-lagu yang menginspirasi seperti Hymne Pramuka, Mutahar meninggalkan jejak yang abadi dalam perjalanan bangsa ini.
Hymne Pramuka bukan sekadar lagu, tetapi merupakan cerminan dari semangat persatuan dan semangat pengabdian kepada bangsa. Setiap liriknya mengalirkan makna yang mendalam, mengingatkan kita akan nilai-nilai kebangsaan yang harus dijunjung tinggi.
Sebagai negara yang kaya akan sejarah dan budaya, kita tidak boleh melupakan jasa-jasa para pahlawan seperti Husein Mutahar. Kisahnya mengajarkan kita akan pentingnya pengorbanan dan semangat pantang menyerah dalam menjaga keutuhan dan martabat bangsa.
Dibalik setiap lagu atau simbol, seringkali tersembunyi kisah-kisah yang luar biasa. Hymne Pramuka, dengan segala keunikan dan keindahannya, mengingatkan kita akan perjalanan panjang bangsa ini menuju persatuan dan kesuksesan. Dan di balik lagu itu, terdapat sosok pahlawan seperti Husein Mutahar, yang dengan pengabdiannya telah membentuk sejarah dan membangkitkan semangat bangsa.
Sayyid Muhammad Husain Al Mutahar, atau lebih dikenal dengan panggilan H. Mutahar, merupakan pencipta lagu “Hymne Pramuka”. Berdasarkan Kumpulan Lagu Wajib Nasional, Tradisional, & Anak Populer oleh Widiatmoko dan Maulana, ia lahir pada 5 Agustus 1916 di Semarang, Jawa Tengah.
H. Mutahar merupakan salah satu tokoh nasional penting. Ia adalah tokoh utama pendiri gerakan Pramuka Indonesia dan juga pencetus ide Paskibraka.
Tak hanya itu, disebutkan dalam buku Ziarah Sejarah: Mereka yang Dilupakan oleh Hamid Nabhan, pria peranakan Arab ini sangat berjasa dalam penyelamatan bendera merah putih dari tangan Belanda.
Peristiwa itu terjadi selama Agresi Militer ke-2 pada 19 Desember 1948. Kala itu, tentara Belanda mengepung Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta.
Presiden Soekarno memerintahkan H. Mutahar, ajudannya, untuk menyelamatkan Bendera Pusaka. Ide cemerlang H. Mutahar adalah dengan memisahkan kain merah dan putih untuk mengelabui para tentera Belanda agar tidak berakhir disita.